KADSOLUTIONS - Tahun 2024 mungkin akan dikenang sebagai tahun emas game survival. Tahun ini, sudah banyak pilihan game survival yang luar biasa dirilis, seperti Enshrouded, Nightingale, Bellwright, Core Keeper, Soulmask, hingga game unik seperti Abiotic Factor dan Palworld.
Penggemar game survival benar-benar dimanjakan dengan berbagai pilihan, dan masih ada lebih banyak lagi yang akan datang.
Salah satu yang sangat dinantikan adalah The Last Plague: Blight, yang akan dirilis pada 3 Oktober.
Game ini adalah karya perdana dari pengembang Original Studios, dan kami ingin berbagi alasan mengapa kami begitu antusias menunggunya – dan mengapa kamu juga harus begitu.
Pada tanggal 3 Oktober nanti, The Last Plague: Blight akan diluncurkan melalui Steam Early Access, format yang sangat cocok untuk game survival.
Game dengan mekanik yang menuntut repetisi seperti mengumpulkan material dan melakukan upgrade tidak terlalu terpengaruh ketika patch baru dirilis atau update memaksa pemain untuk memulai dunia baru.
Format ini memungkinkan pengembangan yang lebih fleksibel dan terfokus pada perbaikan gameplay secara bertahap.
Ketika kamu mulai bermain, kamu akan menemukan dunia yang dihancurkan oleh wabah misterius bernama Blight.
Wabah ini telah memusnahkan sebagian besar umat manusia. Beruntung, kamu berhasil melarikan diri ke alam liar, tetapi sekarang kamu harus belajar bertahan hidup sendirian.
The Last Plague: Blight menawarkan pengalaman survival yang lebih membumi dibanding kebanyakan game survival di pasaran saat ini.
Alih-alih menggunakan sihir atau monster sebagai bantuan, kamu harus melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti menebang kayu untuk membangun rumah, merebus air agar layak minum, dan merawat material yang kamu miliki agar tetap awet.
Mekanik bangunan dalam game ini juga memberikan kebebasan penuh untuk membangun base di mana saja. Ini adalah tantangan survival yang lebih berat, dan kami yakin banyak orang sedang mencari tantangan seperti ini.
Penempatan base akan sangat penting karena kamu tidak hanya menghadapi mekanik crafting yang realistis, tetapi juga harus bertahan dari alam liar, binatang buas, dan elemen cuaca yang dapat mengancam.
Selain itu, game ini memiliki sistem luka dan cedera yang mendalam – jika tidak segera dirawat, kamu akan menderita dan perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk bertahan hidup.
Hal ini membuat The Last Plague: Blight menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan pengalaman survival yang realistis.
Bertahan hidup sendirian bisa sangat sulit, terutama di The Last Plague: Blight, tetapi jangan khawatir, ada mode co-op yang akan tersedia selama fase Early Access. Kamu dapat berjuang melawan dunia yang kejam bersama teman.
Selain itu, pengembang juga merencanakan adanya interaksi dan perdagangan dengan NPC survivor di masa mendatang, yang berarti kamu bisa membangun hubungan dan aliansi dalam game untuk membantu bertahan dari wabah Blight.
Itu hanya sekilas dari apa yang ditawarkan The Last Plague: Blight saat dirilis di Early Access pada 3 Oktober. Jika kamu sudah menantikan game survival dengan pendekatan realistis dalam dunia terbuka, ini adalah game yang wajib kamu coba.
Jika kamu tidak sabar menunggu tanggal rilisnya, demo gratis dari game ini sudah tersedia di Steam, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencobanya sekarang juga!