KADSOLUTIONS - Musim transfer MPL ID S15 segera memanas dengan berbagai perombakan yang siap mengubah peta kekuatan antar tim. Setelah berakhirnya MPL ID S14, langkah awal yang diambil oleh beberapa tim jelas adalah pembenahan. Hal ini khususnya berlaku bagi tim-tim yang gagal mencapai babak grand final atau tidak berhasil lolos ke M6. Kini, MPL ID memasuki masa transisi yang menyoroti pentingnya regenerasi pemain dan penampilan bintang baru.
Bagi tim-tim yang berhasil mencapai babak playoff namun harus pulang lebih awal, kemungkinan besar mereka hanya akan melakukan beberapa perbaikan di beberapa posisi strategis. Beberapa tim akan tetap mempertahankan pemain inti mereka sambil melakukan penyesuaian kecil, khususnya pada role yang dirasa belum maksimal. Namun, tantangan besar justru menimpa tim-tim yang gagal lolos ke playoff.
Tiga tim yang tak berhasil mencapai playoff di MPL ID S14, yakni EVOS Glory, Dewa United Esports, dan Rebellion Esports, diharapkan akan melakukan perombakan besar-besaran. Kegagalan mereka di musim lalu menunjukkan perlunya perubahan mendasar, mulai dari strategi hingga rotasi pemain. Perubahan besar ini juga kemungkinan akan mendorong tim-tim tersebut untuk merekrut talenta-talenta muda yang masih segar dan penuh ambisi.
Musim MPL ID S14 menghadirkan banyak kejutan, terutama dengan berakhirnya fenomena FOMO (Fear of Missing Out) pada pemain asal Filipina. Untuk pertama kalinya dalam beberapa musim terakhir, dua tim yang lolos ke grand final, TLID dan RRQ Hoshi, berhasil tanpa mengandalkan pemain Filipina. Hal ini menandai pergeseran mindset tim-tim MPL ID dalam memilih roster untuk musim depan.
TLID dan RRQ Hoshi sukses mengandalkan pemain debutan dan talenta muda yang berasal dari MDL (Mobile Legends Development League). Para pemain ini, meski belum memiliki pengalaman di panggung MPL, mampu menunjukkan skill mekanik yang luar biasa, mental yang tangguh, serta ambisi besar untuk memenangkan pertandingan. Tak ada lagi istilah "demam panggung" bagi debutan, karena mereka membuktikan bahwa dengan persiapan yang matang, pemain muda bisa bersaing di level tertinggi.
Setelah kemenangan TLID, Reza Pahlevi, kepala divisi Esports TLID, menyampaikan pandangan menarik tentang pentingnya memberikan kesempatan bagi pemain baru. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa kesuksesan TLID adalah bukti nyata bahwa pemain debutan, yang belum memiliki pengalaman di MPL, juga bisa membawa tim meraih gelar juara. “Kami ingin membuktikan bahwa anak-anak muda di Indonesia yang merasa belum punya pengalaman bisa tetap juara,” ungkap Reza.
Sukses TLID tidak hanya berdiri sendiri, karena tim RRQ Hoshi juga berhasil menunjukkan performa serupa. Selain Skylar, tim ini diperkuat oleh pemain-pemain baru yang sebelumnya belum pernah tampil di MPL, termasuk Sutsujin, yang sempat diremehkan banyak pihak. Namun, mereka justru berhasil menunjukkan potensi besar dan menjadi salah satu tim terbaik musim ini.
Melihat tren di musim lalu, META transfer MPL ID S15 diperkirakan akan lebih condong ke arah regenerasi. Tim-tim yang sedang melakukan perombakan kemungkinan besar akan mencari pemain dengan mental kuat, mekanik tinggi, dan ambisi besar. Regenerasi pemain ini bukan sekadar mengisi posisi kosong, tapi memberikan kesempatan bagi talenta-talenta muda untuk bersinar.
Di tengah dinamika yang semakin kompetitif, MPL ID S15 akan menjadi panggung bagi para pemain debutan untuk membuktikan kemampuan mereka. Tidak hanya soal pengalaman, namun kemampuan adaptasi, ketangguhan mental, serta ambisi untuk menang menjadi kunci kesuksesan di musim transfer ini. Tim-tim besar seperti TLID dan RRQ Hoshi telah membuka jalan bagi generasi baru, dan ini mungkin akan mengubah peta kekuatan MPL ID di masa mendatang.